Penatalaksanaan Fisioiterapi Pada Kasus Bell’s Palsy Sinistra Dengan Modalitas Electrical Stimulation, Massage dan Mirror Exercise Di RSUD Cililin
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Bell’s palsy adalah kelumpuhan fasialis tipe lower motor neuron (LMN). Akibat paralisis nervus fasialis parifer yang terjadi secara akut dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) tanpa disertai adanya penyakit neurologis lainnya. Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam peningkatan kekuatan otot wajah dan peningkaan kemampuan fungsional otot wajah pada penderita Bell’s palsy sinistra dengan modalitas Electrical Stimulation, Massage Dan Mirror Exercise.Setelah dilakukan sebanyak 6 kali terapi didapat hasil penilaian peningkatan kekuatan otot M. Frontalis T1:1 menjadi T6:3, M. Corrugator supercilli T1:1 menjadi T6:3, M. Orbicularis Occuli T1:1 menjadi T6:3, M .Zygomaticus Mayor T1:1 menjadi T6:3, M. Orbicularis Oris T1:1 menjadi T6:3, M. Depressor labii inferior T1:1 menjadi T6:3, M. Mentalis T1:1 menjadi T6:3, M. Bucinator T1:1 menjadi T6:3, M. Depresor Anguli Oris, T1:1 menjadi T6:3, M. Nasalis T1:1 menjadi T6:3, M. Depresor Labi Inferior T1:1 menjadi T6:3, M. Mentalis T1:1 menjadi T6:3, M. Levator labii superor T1:3 menjadi T6:5, peningkatan skala ugo fisch pada posisi istirahat/diam T1:6 menjadi T6:14, mengerutkan dahi T1:3 menjadi T6:7, menututp mata T1:9 menjadi T6:21, tersenyum T1:9 menjadi T6:21, dan bersiul/mencucu T1:3 menjadi T6:7.Penggunaan Electrical Stimulation dan Massage dapat meningkatkan kekuatan otot wajah dan Mirror Exercise dapat meninngkatkan kemampuan fungsional wajah.