Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Sprain Ankle Dextra Dengan Modalitas Ultrasound Dan Hold Relax Di Rsud Subang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

April Vantulo Zalukhu
Ika Rahman

Abstract

Sprain ankle merupakan tarikan, peregangan, atau robek jaringan lunak, seperti kapsul sendi, ligament, tendon, atau otot. Ankle sprain terjadi akibat regangan berlebihan ataupun robekan pada ligamen pergelangan kaki. Cedera tersebut diyakini dapat sembuh dengan sendirinya namun sering menimbulkan kekambuhan. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang berkualitas serta pencegahan yang tepat untuk cedera tersebut. Jika pencegahan maupun penatalaksaan dilakukan secara tepat, risiko cedera dan kekambuhan pada atlet dapat menurun. Hal ini dapat mempertahankan dan juga meningkatkan performa atlet sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal. Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan LGS dan meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional dengan menggunakan modalitas ultrasound dan hold relax. Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali, di dapatkan hasil pengurangan nyeri secara bertahap dan tidak signifikan. Terdapat peningkatan kekuatan otot fleksor, ekstensor, inversor dan eversor pada pertemuan kelima. Kemudian peningkatan LGS yang diukur menggunakan goniometer. Dan hasil kuisener skala FADI yang menunjukkan peningkatan disetiap pertemuan dengan hasil T1: 44, T2: 48, T3: 59, T4: 64, T5: 75, T6: 91.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##