ANALISIS PENGGUNAAN IVERMECTRINE TERHADAP LUKA SCABIES PADA PASIEN HEWAN KUCING DI KLINIK MUTIARA VET BANDUNG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Marisah Johana
Meiti Rosmiati

Abstract

Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang mendominasi pada kucing, baik yang dipelihara maupun liar yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang bersifat zoonosis. Tujuan penulisan artikel ini untuk memberikan informasi mengenai dampak dari infeksi skabies pada kucing serta pengobatan dan penanganan yang tepat diberikan kepada kucing kasus skabies. Pemeriksaan dilakukan terhadap kucing domestik dengan anamnesis menunjukkan gejala gatal dengan menggaruk-garukkan telinga ke dinding atau tanah serta ditemukan lesi pada bagian telinga. Hasil pemeriksaan klinis terdapat hiperkeratosis dan alopesia pada bagian telinga. Pemeriksaan penunjang dengan kerokan kulit atau skin scraping dibawah mikroskop terlihat tungau Sarcoptes scabiei sedangkan pemeriksaan hematologi diperoleh kucing mengalami leukositosis dan anemia normositik hiperkromik. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang kucing tersebut didiagnosis mengalami scabiosis. Terapi yang diberikan berupa terapi kausatif, simptomatis, dan supportif. Terapi kausatif yang diberikan adalah ivermectin diinjeksikan sebanyak 0,2 ml secara subkutan dengan dua kali pemberian pada interval 14 hari. Terapi yang diberikan pada kucing Pisci menunjukkan hasil yang baik dimana kucing menunjukkan perubahan dari awal sampai setelah treatment pruritus dan hiperkeratosis mulai berkurang serta rambut yang mulai tumbuh. Ketika terdapat kucing pemilik yang mengalami skabiosis segera pisahkan dengan hewan peliharaan agar tidak terjadi penularan skabiosis pada hewan lainnya.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##