ANALISIS PERESEPAN OBAT ANALGETIK DI SALAH SATU APOTEK DI KOTA BANDUNG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Analgetik suatu obat yang paling banyak dikonsumsi masyarakat luas merupakan obat yang dasar yang tersedia bukan hanya di sarana pelayan farmasi resmi seperti apotek, toko obat klinik dan Rumah sakit tetapi juga banyak dipasarkan secara bebas di tempat pemasaran non farmasi seperti di warung-warung ataupun toko baik besar maupun kecil. Analgetik sebagai pereda nyeri banyak dicari pasien baik secara swamedikasi maupun secara peresepan dari dokter, oleh karena itu pemilihan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri harus tepat agar tercapai efek terapi yang diinginkan. Dimana jika terdapat pola resep yang tidak tepat pada peresepan analgetik dapat mengakibatkan efek samping dan interaksi obat yang menyebabkan reaksi obat yang serius dan merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan analgetik meliputi golongan analgetik, jenis obat, jenis analgetik berdasarkan generik non generik, kombinasi analgetik, dan interaksi analgetik di salah satu Apotek di kota Bandung selama jangka waktu bulan januari 2024 hingga April 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian adalah resep analgetik sebanyak 215 lembar resep. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Sebanyak 43,37% peresepan golongan analgetik asam fenilasetat, jenis analgetik dparasetamol 43,37%, peresepan analgetik non generik 64,24% analgetik tungal 92,90% serta tidak ditemukan interaksi 100%. Pola peresepan analgetik bulan januari 2024 hingga April 2024 yang paling banyak diresepkan berdasarkan golongan analgetik adalah golongan Asam Fenilasetat jenis obat diklofenak peresepan analgetik tunggal non generik serta tidak ditemukan adanya interaksi obat dalam satu resep berdasarkan MIMS 2016.