ANALISA PERSEDIAAN ANTIBIOTIK MENGGUNAKAN METODE ABC DI INSTALASI FARMASI KLINIK UTAMA BEDAH SIAGA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Bedah atau operasi adalah tindakan medis yang dilakukan dengan membuat luka sayatan. Pemberian antibiotik pasca operasi diperlukan untuk mencegah infeksi. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk dijual kembali. Antibiotik merupakan salah satu persediaan yang ada di instalasi farmasi. Instalasi farmasi harus menjamin persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan. Penelitian ini dilakukan di instalasi farmasi Klinik Utama Bedah Siaga menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dengan metode retrospektif. Untuk melihat pola pemakaian dan nilai pemakaian persediaan antibiotik di instalasi farmasi dipilih metode ABC atau pareto. Kelompok antibiotik hasil dari metode ABC, dihitung titik Safety Stock dan titik ROP (Reorder Point). Berdasarkan hasil penelitian kelompok A terdapat 4 item antibiotik dengan nilai pemakaian 64,36%, kelompok B terdapat 5 item antibiotik dengan nilai pemakaian 25,75% dan kelompok C terdapat 20 item antibiotik dengan nilai pemakaian 9,89%. Pada penelitian ini perhitungan Safety Stock dan ROP (Reorder Point) hanya diterapkan pada kelompok A dan kelompok B yang merupakan antibiotik dengan penjulan cepat (Fast Moving). Kelompok A terdiri dari Nucef 100, Qcef 500, Pyxime 100, Viflox 500. Kelompok B terdiri dari Clavamox 500, Simfix 100, Pyricef 500, Amoxan 500, Ciflos 500.