GAMBARAN HEMOGLOBIN PADA PASIEN GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT HERMINA ARCAMANIK BANDUNG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Gagal ginjal kronik yaitu ketika fungsi ginjal secara bertahap menurun dan tidak dapat pulih kembali. Anemia yaitu salah satu komplikasi yang paling umum pada penderita gagal ginjal kronis. Ini dapat menyebabkan penurunan energi, peningkatan risiko serangan jantung, bahkan gagal hati, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur kadar hemoglobin pada individu yang mengalami gagal ginjal kronis dan memerlukan hemodialisis. Dari Maret hingga Mei 2024, penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan cross-sectional dilakukan di RSU Hermina Arcamanik Bandung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin sampel berada di bawah nilai normal yang ditetapkan: untuk pria, nilainya yaitu 12,9 g/dL dan untuk wanita, nilainya yaitu 11,9 g/dL. Terlihat dari temuan ini, prevalensi anemia lebih tinggi pada penderita laki-laki (51%) dibandingkan penderita perempuan (49%). Selain itu, prevalensi anemia ditemukan bervariasi berdasarkan usia, dengan tingkat tertinggi terjadi pada kelompok usia 50-69 tahun. Data tersebut menyoroti perlunya perhatian khusus mengenai penatalaksanaan anemia pada penderita gagal ginjal kronik, terutama pada kelompok rentan seperti laki-laki dan penderita lanjut usia. Penelitian ini memberikan kontribusi penting mengenai pemahaman dan penatalaksanaan komplikasi anemia pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalankan hemodialisis dan menyoroti perlunya strategi penatalaksanaan yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.